25 Tahun Membina Sekolah Semesta (Catatan dari Munas JSAN ke-5)

Pada tahun 70-an, seorang filosof dunia dari Melayu bernama Syed Muhamad Naquib Alatas pernah menulis pentingnya pengalaman di alam nyata sebagai saluran ilmu. Menurutnya, istilah alam mengandung tiga makna yaitu ilmu, pengalaman dan alam semesta. Di th 90-an, seorang aktivis muda menggaggas sekolah alam pertama. Namanya Lendo Novo. 25 th berlalu, gagasan itu kini berkembang menjadi 200 lebih sekolah alam dari Aceh hingga Papua.
Pekan lalu para pendiri sekolah ini keluar dari kesenyapan. Mereka berkumpul di Jakarta utk berbicara pada dunia. Mereka menajamkan visi, mematangkan rencana, meneguhkan prinsip utk menguatkan ikhtiar; sudah waktunya sekolah alam memasuki arus utama pendidikan Indonesia.
Memang sudah waktunya. Eksperimen kaya hasil pengalaman 25 tahun ini membuat kontribusi sekolah alam bukan hanya kewajiban tapi juga kemestian, karena sekolah berani menawarkan 5 karakter pendidikan penting dan sulit ditemukan hari ini, yaitu:

  1. Sekolah merdeka yg membahagiakan siswa. Para siswa tdk berseragam, tak bersepatu, bisa belajar dimana saja dan berguru pada siapa saja. Jam pelajaran bentuknya aktifitas kaya yg harus dilakukan dengan gembira. Semua bisa belajar di sekolah ini termasuk teman-teman spesial berkebutuhan khusus, tanpa dibedakan dan dipandang sebelah mata. Di sekolah ini, membangun manusia lebih prioritas daripada membangun gedung, legalitas, fasilitas dan akreditas.
  2. Pendidikan melalui pengalaman nyata. Saat pendidikan kita mengurung siswa dibalik sempitnya tembok kelas dan pagar sekolah, siswa sekolah alam malah menjelajahi kehidupan dunia nyata tanpa batas. Mereka bertebaran di pedesaan, kota, gunung, sungai, sawah, perkantoran, pasar, hutan, pantai, kebun hingga suaka margasatwa. Sekolah alam menjadikan aktivitas otentik di alam sebagai pembelajaran primer. Ada 10 kegiatan di dunia nyata yg secara konsisten dan serius hanya bisa ditemukan di sekolah alam seperti project based learning, magang, berkebun, beternak, live-in, backpacker, ekspedisi alam, performance, wirausaha dan outbond. Bagi siswa, pohon, air, tanah, udara dan seluruh makhluk ciptaan Allah di luar sana adalah kawan belajar terbaik sesungguhnya.
  3. Sekolah untuk menemukan bakat siswa. Hanya sekolah alam yg paling serius, konsisten dan kompak bersama-sama menerapkan pendidikan peta bakat (Talents Mapping). Pembelajaran sekolah alam dibentuk melalui 114 aktifitas bakat utk menemukan potensi dan passion siswa selama belajar sehingga menghasilkan rapor portofolio bakat yg menjadi alat ilmiah bagi siswa dan orangtua mengenali karakter bakat dan potensi karir bagi siswa.
  4. Komitmen pada konservasi alam dan lingkungan. Dengan meletakkan kata ‘alam’ pada nama sekolah ini, tak berlebihan jika sekolah alam identik dg sikap hidup cinta alam. Bagi sekolah alam, cinta lingkungan bukan ekskul, tampilan dan pelajaran tambahan. Cinta alam adalah kurikulum ideologis dan cita cita utama yg membuat sekolah ini ada.
    Semua karakter langka pendidikan ini, diramu menjadi kesatuan utuh bersama pendidikan akhlaq Islam untuk melahirkan calon khalifah di muka bumi pembawa misi rahmat bagi semesta.
    Maka, tak berlebihan jika Bunda Neno Warisman dalam tampilan memukau Silverlining 25 tahun di malam itu menyebut sekolah ini adalah Sekolah Sesmesta…

Mari menjadi bagian dari sekolah kehidupan, Sekolah Semesta. Mari bergabung bersama Sekolah Alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *